muslimahumay.blogspot.com

Patterned Text Generator at TextSpace.net

Minggu, 23 September 2012

Geografi Desa kota

• Pengertian Interaksi Desa-Kota Interaksi Desa Kota adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru, secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh antara kota dan desa. • Hubungan Timbal Balik Desa-Kota Pola interaksinya tidak hanya terbatas pada faktor ekonomi saja tetapi lebih dari itu pola interaksinya berlangsung dalam seluruh aspek kehidupan. Selain itu, interaksi ini akan memunculkan gerakan penduduk dari kedua tempat sebagai bentuk nyatanya. Pola pergerakan penduduk dari desa ke kota atau sebaliknya dapat dengan mudah dipelajari melalui pendekatan keilmuan geogafi. Karena pada dasarnya, pergerakan manusia tidak akan pernah luas dari aspek keruangan yang di dalamnya terkandung berbagai unsur baik unsur fisik, sosial, ekonomi, dan budaya. Sehubungan dengan adanya pola hubungan ini,Interaksi wilayah (Spatial Interaction) adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru, secara langsung maupun tidak langsung,sebagai contoh antara kota dan desa.Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok sebagai berikut: 1. Hubungan timbal – balik terjadi antara dua wilayah atau lebih 2. Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan yaitu : • Pergerakan manusia (Mobilitas Penduduk) • Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya : informasi IPTEK, kondisi suatu wilayah • Pergerakan materi / benda, misalnya distribusi bahan pangan, pakaian, bahan bangunan dan sebagainya 3. Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, sebagai contoh : • kota menjadi sasaran urbanisasi • terjadinya perkawinan antar suku dengan budaya yang berbeda Dampak Interaksi Desa - Kota Interaksi antara dua wilayah akan melahirkan gejala baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial, maupun budaya. Gejala tersebut dapat memberikan dampak bersifat menguntungkan (positif) atau merugikan (negatif ) bagi kedua wilayah. Demikian pula halnya gejala interaksi antara dua desa dan kota. Di bawah ini kalian akan melihat tabel dampak interaksi desa – kota. Tabel Dampak Interaksi Desa - Kota No Dampak wilayah Positif Negatif 1 Desa • Meningkatnya Cakrawala pengetahuan penduduk desa • Terjadinya penetrasi kebudayaan dari kota ke desa yang tidak sesuai dengan tradisi masyarakat pedesaan. • Masuknya teknologi tepat guna ke desa meningkatkan produksi lahan dan berdampak meningkatnya pendapatan masyarakat • Terjadinya perubahan tata guna lahan yang dapat menimbulkan kerusakkan lingkungan • Terjadi perubahan tata guna lahan yang menguntungkan • Terjadinya kekurangan tenaga potensial di desa karena banyak yang berurbanisasi • Terjadi perkembangan sarana – prasarana transportasi penghubung desa dengan kota, sehingga desa tidak lagi terisolir • Kemungkinan banyaknya orang yang kembali ke desa akan menyebabkan semakin padatnya desa • Terbentuknya lapangan kerja alternatif di luar sektor pertanian • Masuknya barang – barang produksi industri yang terjadi tidak ada 2 Kota • Kemajuan bidang transportasi yang menghubungkan desa dengan kota • Munculnya daerah-daerah kumuh (slums area) akibat dari makin banyaknya pendatang. • Menyebabkan terpenuhinya kebutuhan bahan baku bagi proses produksi dan tenaga kerja • Tata ruang kota menjadi tidak ideal sebagai tata ruang kota yang dinamis • Tersalurnya hasil–hasil produksi di wilayah pedesaan • Masuknya orang dari berbagai daerah dan budaya, sangat potensial bagi munculnya konflik antar etnis • Masuknya penduduk dari berbagai daerah dan budaya melahirkan proses akulturasi antara berbagai kebudayaan tersebut. • Memungkinkan terjadinya pernikahan antar suku, yang akan meningkatkan rasa sebangsa dan setanah air. Faktor dan Aspek Interaksi Desa – Kota • Faktor- faktor Desa-Kota Faktor-faktor interaksi desa dan kota dikemukakan oleh Edward Ulman yang terdiri dari faktor - faktor, yaitu : 1. Adanya wilayah – wilayah yang saling melengkapi (regional complementarity) artinya, terdapat kebutuhan timbal balik antar wilayah sebagai akibat adanya perbedaan potensi yang dimiliki oleh tiap wilayah. 2. Adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity) artinya, kedua wilayah memiliki kesempatan melakukan hubungan timbal balik serta tidak ada pihak ketiga yang membatasi kesempatan itu. Adanya campur tangan /intervensi pihak ketiga (wilayah ketiga) dapat menjadi penghambat atau melemahkan interaksi antara dua wilayah. 3. Adanya kemudahan transfer/ pemindahan dalam ruang (spacial transfer ability) artinya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang baik manusia, informasi ataupun barang sangat bergantung dengan faktor jarak, biaya angkasa (transportasi) dan kelancaran prasarana transportasi. Jadi semakin mudah transferbilitas, maka akan semakin besar arus komoditas • Aspek Interaksi Desa - Kota Dalam interaksi desa – kota terdapat beberapa aspek penting yang timbul akibat interaksi tersebut. Aspek interaksi desa – kota adalah sebagai berikut: 1. Aspek Ekonomi, meliputi : • Melancarkan hubungan antara desa dengan kota • Meningkatkan volume perdagangan antara desa dengan kota • Meningkatkan pendapatan penduduk • Menimbulkan kawasan perdagangan • Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa 2. Aspek Sosial, meliputi : • Terjadinya mobilitas penduduk desa dan kota • Terjadinya saling ketergantungan antara desa dengan kota • Meningkatnya wawasan warga desa akibat terjalinnya pengaruh hubungan antara warga desa dengan warga kota 3. Aspek Budaya meliputi : • meningkatnya pendidikan di desa yang ditandai dengan meningkatnya jumlah sekolah dan siswanya yang bersekolah • Terjadinya perubahan tingkah laku masyarakat desa yang mendapatkan pengaruh dari masyarakat kota • Potensi sumber budaya yang terdapat di desa hingga melahirkan arus wisatawan masuk desa Teori Interaksi Desa - Kota Teori yang dikemukakan oleh William J. Reilly yaitu teori titik henti (breaking point theory). Teori ini merupakan teori yang mendukung interaksi desa-kota. Inti dari teori titik henti ini adalah “jarak titik henti atau titik pisah dari pusat perdagangan yang lebih kecil ukurannya adalah berbanding lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan itu, dan berbanding terbalik dengan satu di tambah akar kuadrat jumlah penduduk dari kota atau wilayah yang penduduknya lebih besar dibagi dengan jumlah penduduk kota atau wilayah yang lebih sedikit penduduknya.” Secara sistematis, teori titik henti ini dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: DAB = Lokasi titik henti, yang diukur dari kota atau wilayah yang penduduknya lebih kecil dAB= Jarak dari kota A ke kota B PA= Jumlah penduduk kota A yang lebih besar Pb= Jumlah penduduk kota B yang lebih kecil Contoh soal: Jumlah penduduk kota A = 20.000 orang, kota B = 10.000, Jarak kota A dengan kota B adalah 50 Km. dari data tersebut, berapa jarak lokasi titik henti antara kota A dan kota B? Penyelesaian contoh soal: Diketahui : dAB = 50 Km PA= 20.000 Orang PB = 10.000 Orang Ditanyakan DAB ? Jawab : Jadi lokasi titik henti antara kota A dan B adalah 20,74 km diukur dari kota B.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar